Error control coding merupakan sebuah mekanisme yang digunakan untuk melakukan deteksi dan koreksi error pada data yang ditransmisikan. Transmisi tersebut dilakukan melalui media yang disebut channel. Error pada data tersebut dapat terjadi karena berbagai sebab seperti noise dan gangguan lain pada channel. Harapannya adalah bahwa pesan yang ditransmisikan oleh pengirim sampai pada penerima dengan akurasi setinggi mungkin. Dengan mekanisme error control coding ini, maka penerjemah dapat mendeteksi dan mengoreksi keberadaan error pada rangkaian data yang diterima. Pada tugas akhir ini, dikembangkan sebuah aplikasi yang menerapkan konsep error control coding tersebut. Aplikasi yang dikembangkan adalah penerjemah QR Code (Quick-Response Code). QR Code merupakan salah satu bentuk dari kode dua dimensi yang berbentuk seperti matriks data. QR Code dapat menyimpan pesan teks, alamat situs, ataupun kontak personal. Perangkat yang dipergunakan untuk menerjemahkan QR Code ini adalah ponsel berkamera. QR Code yang ingin diterjemahkan dibaca melalui kamera tersebut. Aplikasi ini dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java 2 Micro Edition (J2ME). Citra (Image) yang tertangkap oleh kamera tidak selalu sempurna, sehingga ada kemungkinan bahwa QR Code yang terbaca tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Selain itu, QR Code yang ingin dibaca berkemungkinan mempunyai kerusakan, seperti tersobek atau tertutup objek lain. Aplikasi ini harus mampu untuk menerjemahkan kode tersebut dalam segala keadaan. Konsep error control coding yang digunakan adalah BCH Code dan Reed-Solomon Code. Mekanisme error control coding mempunyai toleransi terhadap error yang terjadi. Jika error yang terjadi atau kerusakan QR Code terlalu parah, maka penerjemahan bisa gagal.