Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Pengarang Sari Nursita;
No. Induk 05/10818
Pembimbing Sri Hartati R Suradijono
Tahun buku 2005
Barcode RFID baru 11744477
Tahun Angkatan 2000
Lokasi FASILKOM-UI;
Tanggal Datang 19/08/2005
Abstrak Indonesia
ABSTRAK

Pair programming adalah teknik yang dipakai dalam kegiatan membuat program, di mana dua orang akan bekerja berdampingan pada satu komputer untuk membuat satu rancangan, algoritma, kode program, atau kode tes. Penerapan pair programming dapat dinilai melalui tujuh faktor sinergis, yaitu pair pressure, pair negotiation, pair courage, pair review, pair debugging, pair learning dan pair trust. Penelitian yang dijadikan tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi penerapan pair programming pada kelas yang memberikan tugas pemrograman di Fasilkom UI, agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan kepahaman mahasiswa di kelas tersebut dapat meningkat. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus dilakukan pada pengerjaan Tugas 2 kuliah Sistem Terdistribusi semester genap 2003/2004. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara, sedangkan rekomendasi sebagai hasil penelitian diambil dari analisa data selanjutnya. Secara keseluruhan, penerapan pair programming yang diamati dalam penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa pair trust dan pair learning merupakan faktor sinergis terkuat sepanjang pengerjaan tugas. Pada kelompok yang nilai pair trust dan pair learning-nya tinggi, ternyata nilai pair courage, pair review, pair negotiation dan pair debugging turut meningkat. Hal ini pada akhirnya membantu meningkatkan pembelajaran (pair learning) mereka. Sedangkan pair pressure pada penelitian ini menurun seiring dengan semakin nyaman dan percayanya seorang subyek terhadap pasangan. Pada studi kasus ini, penerapan pair programming didukung atau dihambat oleh waktu pengerjaan tugas, kemampuan mengatur jadwal pengerjaan, ketertarikan terhadap topik tugas atau kuliah, jenis dan tingkat kesulitan tugas, serta dukungan dari dosen dan asisten. Selain itu faktor lain yang menghambat atau mendukung pair programming adalah pemilihan pasangan, komunikasi dan komitmen antar pasangan, kepedulian dan kemauan berbagi ilmu, serta sikap yang benar terhadap diri dan pasangan.

Cat. Umum Depok: Fasilkom UI, 2005
Judul Faktor yang mempengaruhi kesuksesan penerapan pair programming dalam meningkatkan pemahaman konsep pemrograman mahasiswa Fasilkom UI
Asal FASILKOM UI
NPM 1200000926
Subjek Computer software-development; Extreme programming
Fisik 143 hlm. il. 30 cm.
Bahasa Ind
No. Panggil SK-0602 (Softkopi SK-80)
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
SK-0602 (Softkopi SK-80) 05/10818 TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 8962
ABSTRAK

Pair programming adalah teknik yang dipakai dalam kegiatan membuat program, di mana dua orang akan bekerja berdampingan pada satu komputer untuk membuat satu rancangan, algoritma, kode program, atau kode tes. Penerapan pair programming dapat dinilai melalui tujuh faktor sinergis, yaitu pair pressure, pair negotiation, pair courage, pair review, pair debugging, pair learning dan pair trust. Penelitian yang dijadikan tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi penerapan pair programming pada kelas yang memberikan tugas pemrograman di Fasilkom UI, agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan kepahaman mahasiswa di kelas tersebut dapat meningkat. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus dilakukan pada pengerjaan Tugas 2 kuliah Sistem Terdistribusi semester genap 2003/2004. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara, sedangkan rekomendasi sebagai hasil penelitian diambil dari analisa data selanjutnya. Secara keseluruhan, penerapan pair programming yang diamati dalam penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa pair trust dan pair learning merupakan faktor sinergis terkuat sepanjang pengerjaan tugas. Pada kelompok yang nilai pair trust dan pair learning-nya tinggi, ternyata nilai pair courage, pair review, pair negotiation dan pair debugging turut meningkat. Hal ini pada akhirnya membantu meningkatkan pembelajaran (pair learning) mereka. Sedangkan pair pressure pada penelitian ini menurun seiring dengan semakin nyaman dan percayanya seorang subyek terhadap pasangan. Pada studi kasus ini, penerapan pair programming didukung atau dihambat oleh waktu pengerjaan tugas, kemampuan mengatur jadwal pengerjaan, ketertarikan terhadap topik tugas atau kuliah, jenis dan tingkat kesulitan tugas, serta dukungan dari dosen dan asisten. Selain itu faktor lain yang menghambat atau mendukung pair programming adalah pemilihan pasangan, komunikasi dan komitmen antar pasangan, kepedulian dan kemauan berbagi ilmu, serta sikap yang benar terhadap diri dan pasangan.