Bibliografi |
|
Pengarang |
Rachmad Akbar; |
Barcode |
|
Cat. Karya |
|
No. Induk |
|
Pembimbing |
|
Kata Kunci |
Divide Skip, Klasifikasi, Latitude, Longitude, Levenshtein Distance, Q-gram, Scan Count, Unigram |
Pembimbing 3 |
|
Pembimbing 2 |
Wisnu Jatmiko |
Tahun buku |
2013 |
Barcode RFID baru |
11735945 |
Progam Studi |
ILMU KOMPUTER |
Tahun Angkatan |
|
Lokasi |
FASILKOM-UI; |
Tanggal Datang |
29/01/2014 |
Abstrak Indonesia |
Transportasi memegang peranan sebagai tulang punggung dari logistik, informasi,
ekonomi, serta berbagai aktivitas lainnya. Tanpa adanya sistem transportasi
yang ideal, pertumbuhan ekonomi tidak dapat berjalan secara optimal. Masalah
utama dalam bidang transportasi di kota besar di Indonesia saat ini adalah kemacetan.
Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
mengimplementasikan Traffic Information Gathering System. Sistem ini memanfaatkan
3 buah sensor sebagai sumber informasi lalu lintas, yakni CCTV, Twitter,
dan Virtual Detection Zone (VDZ). CCTV dan VDZ digunakan sebagai sensor untuk
mendapatkan informasi mengenai kepadatan dari sebuah jalur serta kecepatan
rata-rata dari kendaraan yang melintas. Twitter digunakan sebagai sarana untuk
melakukan verifikasi kebenaran data yang dihasilkan dari CCTV dan VDZ.
Pada penelitian ini data dari Twitter akan diolah dengan 3 buah modul, yakni
modul pencarian nama lokasi, modul pencarian koordinat lokasi pada tiga buah kasus
input lokasi (1 input nama lokasi, 2 input nama lokasi, 3 input nama lokasi),
serta modul klasifikasi data. Modul pencarian nama lokasi dilakukan terhadap
database nama lokasi, menggunakan 3 buah metode (unigram, 3-gram scan count,
3-gram divide skip). Sedangkan pada modul klasifikasi data, dilakukan percobaan
untuk melihat kesesuaian data yang dihasilkan terhadap beberapa metode klasifikasi
(GLVQ, Naive Bayes, J48, REPTree, KNN, SLP).
Hasil eksperimen menunjukkan pada percobaan perbandingan 3 buah metode
pencarian nama lokasi dalam database, metode 3-gram Scan Count dan 3-gram Divide
Skip memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode unigram, yakni
sebesar 96.7% dalam kasus 30 data uji. Namun dari segi waktu komputasi, metode
dengan unigram memiliki running time cost yang paling kecil.
Hasil percobaan klasifikasi pada data Twitter yang didapat selama 5 minggu
menunjukkan bahwa data yang telah dikonversi kedalam bentuk koordinat, kemudian
dinormalisasi merupakan data yang mampu untuk diklasifikasi dengan baik.
Akurasi terbaik diperoleh sebesar 76:7213% pada percobaan pertama, diikuti dengan
akurasi sebesar 82:0566% pada percobaan kedua. |
Daftar Isi |
|
Cat. Umum |
|
Judul |
Estimasi lokasi dan klasifikasi kondisi lalu lintas berdasarkan hasil ekstraksi dari media sosial twitter |
Asal |
|
Korporasi |
|
NPM |
1006666135 |
Abstrak English |
Transportation is considered as the the backbone of logistic, informations, economy,
and many other kinds of citizen important activities. Without ideal transportation
system, the growth of economy will not go on optimally. The main transportation
problem occurred in major cities in Indonesia is traffic jam. One of the suggested
alternative solution to resolve the problem is by applying Traffic Information Gathering
System. This particular system uses three types of sensor as the source of traffic
information, they are CCTV, Twitter, and Virtual Detection Zone (VDZ). CCTV
and VDZ are applied to obtain information about traffic density and the average
speed of the vehicles passing by. Meanwhile, Twitter provides certain information
that are utilized to verify the correctness of the data obtained from CCTV and VDZ.
In this research, the data from Twitter will be processed by three kinds of modules,
they are location-name search module, location-coordinates search module
on three kinds of input cases (1 location-name input, 2 location-names input, 3
location-names input) and data classifier module. Location-name search module
applied to a location-name database, by implementing three methods: unigram,
3-gram scan-count and 3-gram divide-skip. Meanwhile data classifier module conducts
experiment to see the fit of the resulting data on several classification methods
(GLVQ, Naive Bayes, J48, REPTree, KNN, SLP).
Experiment result on comparison among three location name search methods
shows that the trigram Scan Count method and trigram Divide Skip have more precise
accuracy than unigram method, that is 96.7% on 30 validation data. On the
other hand, unigram method has the lowest running time cost.
Experiment result on 5-weeks Twitter data classification shows that the data,
that have been converted to location coordinate and normalized, can be classified
correctly enough. The highest accuracy on the first experiment is 76:7213%, followed
by 82:0566% on the second experiment. |
Pengarang 2 |
|
Subjek |
|
Penguji 2 |
Muhamad Ivan Fanany |
Penguji 3 |
|
Pembimbing 1 |
|
Fisik |
xiv, 80 hlm. : ill.; 30 cm. |
Bahasa |
ind |
Lulus Semester |
GASAL 2013/ 2014 |
Penerbitan |
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2013 |
Lulus semester SI |
|
No. Panggil |
SK-1221 (Softcopy SK-703) Source code 487 |
Penguji 1 |
Wahyu Catur Wibowo |