Barcode
Pengarang
Ayu Bintang Nurrachman Gunawan;
No. Induk
Kata Kunci
Agile, Scrum ,Scrum Maturity Model, Software, Software Development
Pembimbing 3
Pembimbing 2
Alex Ferdinansyah
Penerbit
Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2022
Barcode RFID baru
11654438
Tahun Angkatan
2019
Progam Studi
Magister Teknologi Informasi
Lokasi
FASILKOM-UI-MTI;
Lulus semester MTI
Genap 2021/2022
Abstrak Indonesia
ABSTRAK

PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memilih untuk menggunakan Agile Development sebagai metodologi pengembangan produk sejak tahun 2017. Salah satu tribe yang menerapkan Agile Development dan Scrum adalah Tribe BUMN dengan produk utamanya aplikasi event organizer Palapaone. Tribe BUMN mengalami kendala dalam penyelesaian Palapaone dengan pencapaian rilis produk sebesar 37,50%. Tingkat keberhasilan yang rendah ini membuat anggaran biaya Tribe BUMN membengkak. Hasil dari observasi menunjukan akar masalahnya adalah belum optimalnya proses implementasi Scrum. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses penerapan implementasi Scrum dengan menggunakan Scrum Maturity Model (SMM) sebagai kerangka kerja utama. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kepada dua tim Scrum, yaitu Squad mobile Apps dan Squad Dashboard. Evaluasi dilakukan secara mendalam pada masing-masing tim Scrum di aplikasi Palapaone tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pada tingkat organisasi tingkat kematangan berada pada tingkat 1 (Initial). Begitu juga dengan setiap tim Scrum, keduanya berada pada tingkat 1. Berdasarkan hasil ini disusun 8 rekomendasi perbaikan (scrum element: role (2), artifact (2), event (4)) dengan 23 kegiatan perbaikan untuk 22 praktik terpilih di tingkat 2 SMM.

Judul
Analisis Tingkat Kematangan dan Peningkatan Proses Pengembangan Perangkat Lunak Menggunakan Scrum Maturity Model: Studi Kasus Aplikasi Palapaone Pada PT.Telekomunikasi Indonesia
Tgl Pemasukan
Juli 2022
NPM
1906438286
Abstrak English
ABSTRAK

PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) has chosen to use Agile Development as a product development methodology since 2017. One of the tribes that implement Agile Development and Scrum is Tribe BUMN with the main product being the event organizer application Palapaone. Tribe BUMN experienced problems in completing Palapaone with the achievement of product releases of 37.50%. This low success rate has made Tribe BUMN's budget swell. The results of the observations show that the root of the problem is that the Scrum implementation process is not yet optimal. Based on these problems, this study aims to evaluate the process of implementing Scrum implementation using the Scrum Maturity Model (SMM) as the main framework. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires and interviews to two Scrum teams, namely Squad Mobile Apps and Squad Dashboard. An in-depth evaluation was carried out on each Scrum team in the Palapaone application. The results showed that at the organizational level, the maturity level was at level 1 (Initial). Likewise, with each Scrum team, both are at level 1. Based on these results, 8 recommendations for improvement (scrum elements: role (2), artifact (2), event (4)) were prepared with 23 improvement activities for 22 selected practices at level 2 SMM.

Tahun
2022
Subjek
Scrum Maturity Model
Penguji 2
Kodrat Mahatma
Penguji 3
Pembimbing 1
Petrus Mursanto
Fisik
xiii, 244 hlm. :ill, 30 cm
Bahasa
Ind
Lulus Semester
Penguji 1
Bob Hardian
No. Panggil
KA-1599 (Softcopy KA-1585) MAK KA-1236