Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Call Number KA-191 (Softcopy KA-190)
Collection Type Karya Akhir (KA)
Title Kajian tata kelola keamanan informasi berdasarkan informationc security management system (ISMS) ISO 27001:2005 untuk outsourching teknologi informasi pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero)
Author Muhammad Nuzul Hidayat;
Publisher Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2011
Subject Keamanan Informasi
Location FASILKOM-UI;
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
KA-191 (Softcopy KA-190) Indonesia TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 34446
ABSTRAK

Outsourcing TI telah menjadi pilihan strategi bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Kesadaran adanya keterbatasan kemampuan sumber daya internal perusahaan dalam pengelolaan TI, merupakan salah satu alasan dalam melakukan outsourcing TI. Sebagai pemilik data, perusahaan perlu menerapkan proses manajemen dan prosedur keamanan yang tepat sehingga perlindungan terhadap data dan kerahasiaan pelanggan tetap terjamin setiap saat. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa pengelolaan operasional TI bisa dialihkan kepada pihak ketiga, namun tanggung jawab terhadap keamanan data tetap tidak bisa dialihkan. Penelitian ini dianggap penting oleh penulis karena untuk mengetahui model tata kelola keamanan informasi seperti apa yang cocok diterapkan dalam kondisi outsourcing TI kepada pihak ketiga. Standar acuan dalam melakukan kajian adalah Information Security Management System (ISMS) ISO 27001:2005. Sedangkan Outsourcing Management Body Of Knowledge (OMBOK) release 2.3 dipergunakan untuk memetakan peran dan tanggung jawab pihak-pihak terkait terhadap keamanan informasi. Subjek penelitian adalah PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang tata kelola keamanan informasi yang sesuai untuk diterapkan dalam kondisi outsourcing TI kepada pihak ketiga. Dengan adanya gambaran tersebut, maka pihak manajemen dapat membuat kebijakan, evaluasi dan menyusun langkah-langkah yang dipandang perlu untuk mendorong penerapan sistem ini ke arah yang lebih baik.