Besarnya potensi pengembangan rumah sakit di Indonesia dapat ditunjukkan dari masih tingginya tingkat kebutuhan akan jasa layanan kesehatan yang dapat diukur dari derajat kesehatan masyarakat. Secara umum, indikator tersebut telah membaik dari tahun ke tahun, namun angkanya masih cukup tinggi. Tingginya nilai ini menunjukkan bahwa masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Dengan dibantu oleh teknologi informasi, rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan operasionalnya. Namun demikian, kendala utama bagi rumah sakit dalam mengaplikasikan teknologi informasi didalam kegiatannya sehari-hari adalah besarnya nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun dan mengelola infrastruktur teknologi informasi tersebut. Dalam rangka mengikuti perkembangan pembangunan rumah sakit maka dibutuhkan suatu model arsitektur sistem informasi yang bersifat adaptif, interopable, dan sesuai kebutuhan konsumen. Kebutuhan tersebut sesuai dengan teknologi yang dinamakan Service-Oriented Architecture (SOA) dan Cloud Computing.Dalam penelitian ini akan menentukan sebuah model arsitektur teknologi informasi baru dari sebuah produk sistem informasi rumah sakit PT.XYZ yang berada di pasaran. Dalam membuat model arsitektur yang berbasiskan SOA dan Cloud Computing hal yang akan menjadi perhatian yaitu adalah menentukan korelasi antara teknologi Cloud Computing dengan kerangka kerja SOA, menganalisa sistem yang sudah ada dan sedang berjalan, kemudian pada akhirnya ditentukan model arsitektur baru. Pendekatan pengembangan model arsitektur baru ini menggunakan TOGAF ADM yang disesuaikan dengan konsep SOA dan Cloud Computing. Sebagai hasil akhir didapatkan sebuah model arsitektur enterprise yang melingkupi keempat komponen penting dari sebuah arsitektur enterprise yaitu business architecture, data architecture, application architecture, dan technical architecture. Di akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa konsep teknologi SOA dan Cloud Computing adalah dua hal yang dapat dikombinasikan, adanya fleksibilitas SOA memungkinkan penggunaan kembali komponen-komponen yang ada sehingga dapat dilakukan metode non-invasive terhadap sistem yang berjalan, dan setiap tahapan dalam TOGAF ADM dapat diselaraskan dengan SOA dan Cloud Computing sehingga didapatkan model arsitektur berupa artifak-artifak sesuai kebutuhan yang melingkupi keempat komponen penting dari sebuah arsitektur enterprise.