Dunia lembaga kesehatan telah berkembang pesat disertai dengan ketatnya peraturan-peraturan pemerintah. Kebutuhan akan perencanaan strategis sistem informasi meningkat untuk menaikkan daya saing lembaga kesehatan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada rumah sakit adalah terdapatnya data-data yang terlokalisasi antar unit bisnisnya, sistem informasi yang tidak dapat berjalan karena tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis dan lain-lain. Beberapa penelitian perencanaan strategis sistem informasi pada rumah sakit menggunakan pendekatan top down yaitu pendekatan yang dimulai dari kebutuhan bisnis rumah sakit yang dipetakan dengan solusi sistem informasi hasil analisa penelitian. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Strategic Planning for Information System (SPIS) Ward-Peppard dengan proses pengambilan data dengan observasi, wawancara dan survei. Pada penelitian ini akan dipergunakan kriteria-kriteria (layanan, sumber daya manusia, peralatan, sarana dan prasarana, manajemen) layanan minimal kelas rumah sakit sebagai salah satu acuan untuk mentransformasi keadaan saat ini menjadi keadaan sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) setelah setelah penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh pada rumah sakit Aisyiyah Bojonegoro yaitu strategi manajemen, strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan layanan rumah sakit kelas B. Hasil strategi manajemen SI/TI yang dihasilkan adalah penambahan divisi TI untuk meningkatkan peran serta SI/TI di rumah sakit dan kebijakan-kebijakan sistem informasi dan teknologi yaitu kebijakan pengadaan SI/TI, kebijakan penggunaan dan pemeliharaan SI/TI dan kebijakan keamanan SI/TI. Hasil strategi informasi yang dihasilkan adalah portfolio sistem informasi yang baru, SI key operational yang dihasilkan adalah sistem informasi layanan rumah sakit, sistem informasi farmasi, sistem informasi laboratorium dan lain-lain. Sistem informasi penunjangnya adalah sistem informasi rekrutmen, sistem informasi presensi, sistem informasi legal, dan lain-lain. Sistem informasi yang bersifat strategis ialah healthcare business intelligence (BI), customer relationship management system (CRMS), portal rumah sakit, dan lain-lain. Sistem informasi yang bersifat berpotensial adalah sistem informasi kepelatihan dan kompetensi sumber daya insane (SDI). Sistem informasi yang telah terdefinisi sesuai dengan kebutuhan bisnis akan dibangun menggunakan service oriented architecture untuk meningkatkan interopetability. Pada penelitian ini juga didapatkan perubahan infrastruktur TI yaitu penambahan web server, email server dan juga penggunaan access point untuk mengurangi kompleksitas jaringan rumah sakit.