Call Number | KA-850 (softcopy KA-848) MAK KA-507 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Kajian terhadap perbaikan proses pengembangan perangkat lunak menggunakan kerangka kerja capability maturity model integration for development (CMMI-DEV): studi kasus XYZ Group |
Author | Adhi Saputra; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2016 |
Subject | Proses Pengembangan Perangkat Lunak |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-850 (softcopy KA-848) MAK KA-507 | Indonesia | TERSEDIA |
Teknologi informasi dewasa ini sudah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan tersebut, adalah penggunaan aplikasi perangkat lunak pada suatu perusahaan. Terdapat beberapa aplikasi perkantoran yang umum di pasaran, namun karena karakteristik yang berbeda dari masing-masing perusahaan, maka diperlukan suatu penyesuaian untuk mengembangkan perangkat lunak sendiri, yang selaras dengan proses bisnis yang ada. Proses pengembangan perangkat lunak itu sendiri pada kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Hal itu terjadi pada Departemen TI di XYZ Group, dimana proses pengembangan perangkat lunaknya, mengalami kendala yang berakibat pada keterlambatan penyelesaian pekerjaan, dan ketidaksesuaian antara hasil dengan kebutuhan yang diinginkan. Penyebab dari permasalahan tersebut adalah karena belum adanya kerangka kerja yang dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses pengembangan perangkat lunak. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap proses pengembangan perangkat lunak di XYZ Group, mencari kelemahannya, dan memberikan rekomendasi terhadap perbaikan prosesnya. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka kerja CMMI-DEV V1.3. dengan model representasi berkelanjutan, beserta metode penilaiannya yaitu SCAMPI kelas C. Penelitian ini juga menggunakan metode AHP sebagai sarana menentukan prioritas area proses mana yang akan diterapkan terlebih dahulu. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak di XYZ Group berada pada CL 0, dan perlu dilakukan perbaikan untuk mencapai CL 1. Tingkat urgensi perbaikannya adalah high, medium, dan low. Untuk tingkat urgensi high, rekomendasi meliputi praktik-praktik mengenai pembuatan komitmen terhadap rencana dan kebutuhan yang telah disetujui (1 REQM dan 1 PP), pengelolaan manajemen kebutuhan (2 REQM), pelacakan change requests(1 CM), kegiatan perencanaan proyek (8 PP), dan kegiatan progress review (1 PMC). Untuk tingkat urgensi medium, rekomendasi meliputi praktik-praktik mengenai pelacakan dua arah terhadap kebutuhan (1 REQM), pengelolaan manajemen konfigurasi (4 CM), peninjauan dan rekonsiliasi dalam perencanaan proyek (2 PP), kegiatan penjaminan kualitas (3 PPQA), praktik monitoring proyek dan beberapa praktik yang tidak dapat dilakukan sebelum melakukan praktik prasyarat terlebih dahulu (6 PMC). Kemudian terakhir, untuk tingkat urgensi low, rekomendasi meliputi praktik-praktik mengenai pencatatan kegiatan-kegiatan pada area proses (1 CM dan 1 PPQA) , audit terhadap item konfigurasi (1 CM), dan beberapa praktik yang tidak dapat dilakukan sebelum vii melakukan praktik prasyaratnya terlebih dahulu (3 PMC). Selain itu juga terdapat 4 praktik yang tidak diberikan rekomendasi, karena praktik tersebut telah terpenuhi (3 PP dan 1 REQM).