Call Number | KA-1407 (Softcopi KA-1398) MAK KA-1049 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Perancangan model manajemen program untuk proyek-proyek smart factory: studi kasus PT Panasonic industrial components Indonesia (PICID) |
Author | Mulyani Pratiwi; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2021 |
Subject | Smart factory, project management |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1407 (Softcopi KA-1398) MAK KA-1049 | Ind | TERSEDIA |
Pada tahun fiskal 2019, Panasonic Automotive and Industrial System mengalami penurunan pada operating profit sebesar 1,4% yakni mengalami kerugian sebesar 37 milyar yen atau sekitar 4,8 triliun rupiah yang dikarenakan pengembangan bisnis otomotif terkait. Sehingga permintaan kapasitor meningkat dan target Business Plan meningkat. Namun, variasi yang terjadi pada proses produksi di PICID menyebabkan sulitnya tercapai Business Plan selama 4 tahun terakhir. Selaras dengan perumusan strategi Lifestyle Updates oleh Panasonic pusat untuk menyelesaikan permasalahan ini yakni melalui rancangan program Smart Factory. Analisis kesenjangan tertera pada dokumen project meeting di PICID yang terdiri dari tiga kategori permasalahan, yaitu masalah Integrated Supply Planning (ISP), masalah yield drop atau variasi, dan masalah proyek-proyek yang tidak tercapai benefit nya. Dari data tersebut memperlihatkan masalah dominan terletak pada proyek-proyek yang tidak tercapai benefit nya. Banyak proyek-proyek pada program Smart Factory secara dadakan dan tidak masuk didalam portofolio yang dirancang selama satu tahun, hal ini terjadi karena tidak adanya manajemen program. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan perancangan model manajemen program yang berdasarkan best practice internasional utama dari Axelos dan PMI. Dalam menganalisis manajemen program, desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui pelaksanaan wawancara, studi dokumen, dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap tujuh pakar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis konten untuk mendapatkan rekomendasi. Hasil analisis kemudian didiskusikan dengan perusahaan untuk mencapai bagaimana manajemen program yang sesuai best practice dan acuan standar Managing Successful Programme (MSP) dari Axelos (2020) dan Standard for Program Management (SPgM) dari PMI (2017c). Sehingga program yang berjalan dapat selaras dengan strategi perusahaan dan mencapai target BP. Hasil dari peneltian ini berupa rancangan model manajemen program untuk proyekproyek Smart Factory untuk keselarasan strategi Lifestyle Updates. Keluaran model juga berupa rekomendasi serta hubungan-hubungannya yang meliputi keselarasan strategi, manajemen benefit, tata kelola, keterlibatan stakehoilder, program lifecycle, struktur organisasi dan peran PMO, serta hubungan kapabilitas dengan pola dasar sistem. Adapun domain lensa dikaji pula melalui model 3 lensa, yaitu: prinsip-prinsip, tema-tema, dan proses dari program lifecycle. Dengan diimplementasikannya model manajemen program yang sesuai dengan rekomendasi penelitian ini, maka harapannya PT PICID dapat mencapai target business plan sesuai yang telah ditentukan.