Call Number | KA-1902 (Softcopy KA-1889) MAK KA-1535 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Analisis Faktor Resistance Terhadap Sistem Digitalisasi Perkebunan: Studi Kasus Electronic Plantation Control System |
Author | Indra Bayu; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Analytic Hierarchy Process |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1902 (Softcopy KA-1889) MAK KA-1535 | Indonesia | TERSEDIA |
Saat ini, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai melakukan implementasi sistem digitalisasi untuk mendukung operasional harian dan meningkatkan efisiensi pengelolaan data aktivitas perkebunan. Salah satu sistem digitalisasi yang digunakan adalah Electronic Plantation Control System (ePCS), yang memungkinkan pencatatan dan pemantauan kegiatan perkebunan secara real-time. Namun, implementasi ePCS menghadapi tantangan berupa resistance dari karyawan yang berpotensi menghambat keberhasilan adopsi sistem digitalisasi ini. Penelitian ini menggunakan metodelogi campuran dengan pendekatan eksploratori, di mana tahap awal penelitian dimulai dengan pengumpulan data melalui studi literatur untuk mengidentifikasi faktor faktor resistance yang relevan. Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisis secara tematik untuk membangun kerangka faktor resistance, yang selanjutnya digunakan untuk hirarki dalam metode Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP digunakan untuk menentukan faktor resistance yang paling berpengaruh dalam penggunaan ePCS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Cost merupakan faktor resistance yang paling signifikan, diikuti oleh Organizational Support dan Security and Privacy. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi resistance terhadap digitalisasi di sektor perkebunan, khususnya dalam konteks industri kelapa sawit. Temuan ini menegaskan bahwa aspek Cost, Organizational Support dan Security and Privacy memainkan peran penting dalam resistance, sehingga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam implementasi sistem di sektor agribisnis. Secara praktikal, hasil penelitian ini memberikan referensi panduan bagi manajemen perusahaan perkebunan dalam mengembangkan strategi menghadapi resistance implementasi sistem.