ABSTRAK

Industri distribusi farmasi di Indonesia saat ini sedang berada dalam masa yang penuh dengan tantangan. Tantangan yang dirasakan antara lain berupa persaingan dengan kompetitor dalam memberikan distribution fee terendah kepada principal, pemberian diskon tertinggi kepada pelanggan, berkurangnya jumlah pemasok karena gelombang merger perusahaan-perusahaan besar farmasi global, berkurangnya jumlah pembelian pelanggan pada setiap transaksi demi efisiensi modal kerja, serta ancaman masuknya perusahaan distribusi farmasi asing. Sistem Informasi Strategis (strategic information systems atau SIS) adalah sistem yang mendukung atau membentuk strategi bersaing suatu perusahaan. SIS bertujuan untuk memberikan suatu sistem informasi yang selaras (aligned) dengan visi, misi, dan rencana kerja organisasi. Ciri terpenting dari suatu SIS adalah kemampuannya untuk memberikan sumbangan terhadap pencapaian sasaran strategis dan/atau kemampuan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas dari suatu organisasi secara signifikan. Dengan demikian SIS dapat digunakan sebagai alat untuk meraih keunggulan bersaing dengan para k0ompetitor, agar perusahaan tetap unggul didalam industrinya. Didukung oleh beberapa model analisis, kerangka kerja Strategic Planning for Information Systems (SP-41S) dari Edwin E. Tozer digunakan untuk menghasilkan usulan SIS bagi Perusahaan. Selanjutnya dengan metodologi Information Economics dari Marilyn Parker et al usulan SIS tersebut dianalisis kelayakannya, untuk memastikan bahwa secara ekonomis usulan SIS tersebut dapat diimplementasikan.