ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam kekayaan alam baik yang terdapat di alam bebas maupun di dalam perut bumi negeri Jamrud Khatulistiwa ini. Salah satu kekayaan bumi Indonesia yang tidak dapat diabaikan peranannya sebagai salah satu penyumbang devisa negara terbesar adalah batubara. Penggunaan batubara sangat beragam dan dapat pula digunakan sebagai alternatif bahan bakar selain bahan bakar minyak (BBM). Batubara merupakan hasil bumi yang didapat melalui eksplorasi dan penambangan untuk kemudian diolah menjadi berbagai macam hasil olahan batubara. Pengolahan batubara Indonesia biasanya dilakukan di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina dimana selain mengolah, negara-negara tersebut juga mengimpor batubara Indonesia untuk keperluan dalam negeri masing-masing. Oleh sebab itu tidak dapat dipungkiri pentingnya keberadaan perusahaan pengangkutan batubara. Hal ini disebabkan oleh lokasi penambangan yang biasanya berada jauh di daerah pelosok serta posisi geografis Indonesia dengan negara-negara pengimpor batubara yang terpisah oleh lautan. Pengangkutan batubara dapat dilakukan melalui jalur darat, sungai, atau laut. Perusahaan pelayaran Kartika Samudra Adijaya (KSA) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan batubara melalui jalur perairan. Perusahaan ini sudah beroperasi selama sepuluh tahun dan mempunyai tiga cabang. Namun, kegiatan operasional perusahaan ini membutuhkan dukungan dari infrastruktur teknologi dalam bentuk suatu sistem informasi yang dapat mengubungkan semua cabang dan menstandarisasikan kegiatan operasional. Sistem informasi tersebut juga diharapkan dapat digunakan sebagai suatu alat pemantau kinerja perusahaan oleh pemilik perusahaan. Sistem juga diharapkan dapat mengakomodasi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.