Makalah ini membahas perbandingan kinerja dari dua perangkat lunak data maining untuk menemukan pola asosiasi dari suatu basis data. Perangkat lunak yang pertama didasarkan pada metode yang berbasis pada graf asosiasi, sedangkan perangkat lunak yang kedua didasarkan pada penerapan metode dimensi fraktal. Untuk memperoleh satu set pola asosiasi, pengguna dari kedua perangkat lunak harus menspesifikasikan item-item dalam bagian antecedent dan consequent pada sistem antar-muka yang disediakan oleh masing-masing perangkat lunak. Pada perangkat lunak yang didasarkan pada graf asosiasi, kualitas pola asosiasi yang dicari hanya didasarkan pada parameter minimum support dan minimum confidence. Sedang pada perangkat lunak yang didasarkan pada dimensi fraktal, selain kedua parameter tersebut, dua parameter tambahan dilibatkan dalam mengukur kualitas pola asosiasi yang dihasilkan, yaitu window support dan nilai ambang batas fraktal. Hasil kajian perbandingan terhadap kinerja dari kedua perangkat lunak secara umum dapat disimpulkan bahwa dimensi fraktal dapat menghasilkan jumlah asosiasi yang jauh lebih banyak dibandingkan metode yang didasarkan pada graf asosiasi. Selain itu, waktu komputasi yang diperlukan oleh metode dimensi fraktal jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode graf asosiasi untuk spesifikasi pola asosiasi yang sama.
|
|