Penggunaan citra SAR untuk mendeteksi obyek-obyek pada permukaan bumi tanpa kontak langsung sangat cocok untuk daerah-daerah yang sering tertutup awan dan kabut seperti daerah kalimantan, Indonesia. Penelitian ini akan membahas deteksi perubahan penutup lahan menggunakan multitemporal synthetic aperture Radar (SAR) JERS-1 pada daerah Kalimantan Tengah. Bising speckle yang merupakan sinyal tak bebas dan bekerja sebagai bising multiplikatif pada citra SAR akan di minimisasi dengan menggunakan algoritma wavelet a trous dan juga dilakukan uji signifikasi bising menggunakan Multiresolution Support. Penggunaan transformasi wavelet a trous adalah untuk mempermudah pengamatan struktur citra pada skala yang berbeda dengan tetap mempertahankan ukuran citra. Transformasi multiresolusi a trous menghasilkan satu set citra detil dengan skala yang berbeda dan satu citra approksimasi skala tertinggi Dari citra-citra detil akan dapat diperoleh informasi dari obyek-obyek dalam citra Selanjutnya dilakukan unsupervised klasifikasi atau pengklusteran menggunakan Self-organizing Map (SOM) dari jaringan Syaraf Tiruan karena tidak tersedianya data groundtruth. Klasifikasi pada citra detil skala tinggi akan memperlihatkan struktur dari obyek-obyek frekuensi rendah. Sedang obyek-obyek dengan frekuensi tinggi hanya akan tampak pada beberapa citra skala rendah dan kemudian hilang. Deteksi perubahan penutup lahan pada penelitian ini menggunakan teknik Image Differencing yang dilakukan pada citra-citra detil multitemporal SAR.