PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah salah satu SRO (Self Regulatory Organization) yang memiliki misi untuk mempekerjakan sumber daya terbaik dan menjadikan dirinya lembaga terkuat dalam bidang keuangan. Untuk membangun misi itu, PT. KSEI ingin memberikan akomodasi bagi perkembangan setiap karyawannya, sehingga dapat membawa PT. KSEI menjadi lebih baik. Akomodasi ini berupa pemantauan setiap rencana karyawan PT. KSEI untuk meningkatkan kemampuannya, baik secara profesional, maupun personal. Rencana pengembangan diri seorang karyawan ditindaklanjuti dengan adanya training atau kursus yang ditanggung oleh pihak perusahaan. Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mencatat setiap rencana karyawan dan implementasi rencana tersebut sehingga dapat diukur efektifitas dari implementasi rencana tersebut. Selain itu, setiap karyawan juga dapat menuliskan target yang ingin dicapai, baik secara individu atau secara per bagian.
Dalam Kerja Praktek ini dilakukan perancangan dan implementasi dari Subsistem Pengembangan Karyawan yang merupakan bagian dari sistem divisi HRD di PT. KSEI. Subsistem ini memiliki fungsi utama untuk mengolah data yang berkaitan dengan Goal Setting, Personal Development Plan (PDP), Job Competency dan Job Profile, serta Training Nomination Form (TNF) dan monitoring TNF. Subsistem ini diharapkan dapat mempermudah proses input, analisis dan monitoring pengembangan karyawan. Fungsi TNF yang ada pada subsistem ini adalah hasil pengembangan dari fungsi TNF yang sudah ada di dalam intranet PT. KSEI.
Subsistem ini akan digabungkan dengan intranet PT. KSEI, sehingga harus dibuat dengan platform yang sama dengan platform intranet PT. KSEI. Platform yang digunakan adalah aplikasi Internet Information Services sebagai intranet server, Oracle 8i sebagai database management system, serta Active Server Pages dengan VBScript dan JavaScript sebagai bahasa scripting.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis menemui beberapa kendala yang bersifat teknis maupun non teknis. Hambatan non-teknis yang dialami adalah kesibukan system owner sehingga proses uji coba kesesuaian antara requirement dan modul yang telah diimplementasikan tidak dapat dilakukan pada setiap akhir iterasi. Selain itu, terdapat hambatan non teknis lainnya berupa belum matangnya proses bisnis pengembangan karyawan, terutama untuk modul TNF. Selain hambatan non teknis, terdapat juga hambatan teknis, yaitu data yang telah ada di dalam database memilki format dan standar yang berbeda-beda, sehingga diperlukan proses-proses pengolahan data terlebih dahulu, antara lain pembersihan data.
|
|