PT Unilever Indonesia Tbk. (ULI) merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri consumer goods. Produk perusahaan ini telah menjadi bagian dari keseharian hidup masyarakat Indonesia, seperti margarin Blue Band, sabun Lux, deterjen Rinso, serta produk andalan lainnya. Dalam menjalankan bisnis, ULI mempekerjakan kurang lebih 3300 karyawan permanen. Guna meningkatkan kesejahteraan karyawannya, ULI memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan mereka melalui penyediaan Poliklinik, Dokter Perusahaan, Rumah Sakit Rujukan, Dokter Rayon, serta Apotek Rayon. Jika pengobatan tidak dilakukan pada penyedia layanan kesehatan tersebut, maka karyawan dapat mengajukan klaim atas biaya yang ditanggung kepada pihak Poliklinik. Dalam menangani pengajuan klaim, diperlukan data tarif pelayanan kesehatan milik penyedia layanan. Namun timbul permasalahan dimana data yang tersedia masih berbentuk cetak (hardcopy) sehingga menyulitkan pihak Poliklinik untuk mencari data dengan efektif dan efisien. Untuk menjawab permasalahan tersebut dibutuhkan sistem informasi yang dapat menyimpan dan mengelola data tarif pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh penyedia layanan. Kerja praktek yang penulis lakukan bertujuan untuk mengembangkan Health Service Information System (HSIS), sistem informasi berbasis web yang dapat menyimpan serta mengelola informasi tarif pelayanan kesehatan milik penyedia layanan kesehatan dari tahun ke tahun. Penulis mengembangkan HSIS dengan menggunakan metodologi Waterfall yang terdiri dari fase communication, planning, modelling, construction, dan deployment. Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah web server Internet Information Service 5.1, bahasa pemrograman PHP 5, serta basis data MSSQL Server 2000. Pada akhir kerja praktek, HSIS di-deploy pada intranet perusahaan sehingga dapat diakses oleh seluruh karyawan perusahaan. Dengan adanya kerja praktek ini, dihasilkan sistem yang dapat mewujudkan transparansi proses bisnis di Poliklinik serta mempermudah pihak Poliklinik dan karyawan dalam melakukan pencarian informasi tarif pelayanan kesehatan. Selain itu, sistem ini mempermudah pihak manajemen dalam memantau perubahan tarif pelayanan kesehatan guna mengambil keputusan strategis sehubungan dengan perbaruan paket remunerasi karyawan. Untuk pengembangan lebih lanjut, penulis menyarankan agar sistem ini nantinya dapat memberikan informasi tarif pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif. Selain itu, sistem dapat dilengkapi dengan modul perbandingan data tarif untuk suatu penyedia layanan dengan rentang periode yang dapat dipilih oleh pengguna.