Pengembangan suatu sistem informasi yang bersifat memperbaharui/Redesign ataupun merubah dasar rancangan/Business Process Reenginering(BPR) suatu sistem informasi pada suatu instansi pemerintah terkadang tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan para konsultan/praktisi maupun akademisi teknologi informasi. Pada prakteknya pengembangan sistem informasi cenderung banyak mengalami kendala bukan pada masalah teknis melainkan masalah non teknis. Analisis kebutuhan dan proses bisnis yang diawal fase (Joint Requirement Planning/JRP) berjalan tidak optimal. Pelaksanaan tahapan-tahapan pekerjaan secara teori tidak semuanya dapat dilaksanakan. Penelitian ini membahas gap yang terjadi antara teori sistem informasi yang ada dengan pelaksanaan dilapangan serta kendala yang dihadapi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi secara vertikal dan horizontal sangat menentukan keberhasilan implementasi suatu SI dalam lingkungan pemerintahan.