Proses pemesinan dalam manufaktur umumnya diawali dengan pembuatan konsep desain produk, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan model 3D menggunakan sistem CAD (Computer Aided Desgin). Model geometri 3D ini menjadi input bagi sistem CAM (Computer Aided Manufacturing) pada proses-proses selanjutnya untuk mendapatkan lintasan pemahatan produk. Salah satu proses tersebut adalah proses pengasaran atau roughing. Tujuan roughing pada mesin NC (mesin pemahatan) adalah melakukan penggerusan (cutting) secara cepat dan mencakup area yang cukup luas. Akurasi tidak menjadi prioritas dalam roughing ini, yang terpenting adalah bagaimana material mentah secepat mungkin bisa terbentuk sesuai desain dan siap untuk proses finishing. Ada banyak metode dalam pengerjaan roughing, namun dalam kerja praktek ini dikembangkan tiga metode saja, yaitu roughing dasar, parallel roughing, dan modified copying roughing. Masing-masing metode ini diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam sistem CAM yang sedang dikembangkan. Untuk mengurangi kesalahan roughing pada mesin NC, maka perlu diperlihatkan kepada pengguna titik-titik pemotongan yang akan dilalui oleh mata pahat mesin. Oleh karena itu, sistem CAM perlu dilengkapi dengan kemampuan untuk visualisasi titik-titik pemahatan serta simulasi pemahatannya. Dengan demikian, pengguna akan merasa yakin bahwa titik-titik pemahatan sudah dibuat dengan benar.