ABSTRAK
ABSTRAK
Tak dapat di hindari lagi penggunaan Sistem Informasi (SI) dan Tekhonologi
Informasi (TI) untuk bisa digunakan dalam memenangkan persaingan bisnis.
Bahkan bisa dikatakan dewasa ini sebagian besar organisasi dalam seluruh sektor
industri, perdagangan dan kepemerintahan sangat tergantung dengan SI/TI
mereka. Penggunaan strategi yang tepat akan menentukan keberlangsungan
organisasi. Sehingga setiap manajer TI harus benar-benar bisa menyelaraskan
antara strategi SI/TI yang di ambil dengan tujuan sebuah organisasi. Dengan
adanya penyelarasan SI/TI dan tujuan organisasi maka keberadaan investasi di
bidang SI/TI tidak dipandang sebelah mata lagi.
Strategy Maps, yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton merupakan sebuah
sebuah peta/diagram (map) yang menggambarkan/menerangkan bagaimana
sebuah organisai menciptakan nilai (value) dengan menghubungkan sasaransasaran
strategis dalam hubungan sebab akibat dari empat (4) perspektif yang ada
pada Balance Scorecard (financial, pelanggan, proses bisnis internal, dan
pembelajaran dan pertumbuhan). Dalam strategy map ini telah di buatkan
“template” yang “unified” dan langkah yang jelas untuk membuat sebuah strategy
sehingga manajer bisa me-manage tujuan (objective) dan ukuran (measure).
Guna meningkatkan peranan IT dalam program reformasi kepabeanan dan cukai
diperlukan sebuah IT Strategy Map yang tepat sehingga investasi yang dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai efisien dan efektif. Dalam pengembangan
IT Strategy Map tersebut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggunakan
template yang di kembangkan oleh Kaplan dan Norton(2006) dalam bukunya
aligment. Data-data yang digunakan dalam pengembangan IT Strategy Map
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah Rencana Strategis, Rekomendasi IMF
dan hasil pengamatan.
Kata kunci: IT strategy Map, Reformasi kepabeanan dan cukai
91 halaman + 15 tabel + 19 gambar
|