ABSTRAK

Transaksi merupakan proses untuk membaca dan meremajakan basis -data di dalam sistem manajemen basis -data. Untuk mengkoordinasikan transaksi pemakai ganda agar antar transaksi tidak saling mengganggu digunakan kontrol serempak. Kontrol serempak bertujuan untuk memastikan pelaksanaan transaksi serempak agar serial atau transaksi yang dilaksanakan secara atomic. Metoda yang digunakan secara luas untuk kontrol serempak ialah dengan locking. Two-phase locking (2 PL), merupakan pendekatan dari locking. Dengan 2PL untuk setiap transaksi harus melalui phase pertama dan phase kedua. Phase pertama adalah saat mendapatkan lock yang baru (growing phase), dan phase kedua adalah saat melepaskan lock (shrinking phase). Dengan 2PL membuat sistem basis-data menjadi serializable. Tesis ini mengkaji metoda 2 PL untuk fungsi peremajaan , yang dikembangkan dan diaplikasikan dengan menggunakan jaringan komputer berupa model workstation/ server. Yang berfungsi sebagai server adalah komputer PC-AT dengan sistem operasi XENIX, dan yang berfungsi sebagai workstation adalah komputer PC-XT dengan sistem operasi PC-DOS. Dari hasil penelitian ini untuk proses pencarian dan pemindahan data dengan lock memerlukan waktu proses antara 20-22,5% lebih lama dibandingkan dengan tanpa lock. Sedangkan waktu CPU dengan lock memakan waktu sekitar 14,6% lebih lama dibandingkan dengan tanpa lock. Waktu proses dan waktu CPU untuk penulisan kembali data tidak menampakkan perbedaan yang signifikan, antara penggunaan lock dengan tanpa lock u ntuk penterjemahan query dan pelaksanaan instruksi dalam bentuk SQL. Hal ini disebabkan karena pelepasan lock dilakukan bersama-sama dengan saat penulisan kembali data. x+58 hlm.;gbr. ; tbl..