ABSTRAK

ABSTRAK Aplikasi suku cadang di dealer-dealer PT. X masih dibangun dengan cara tradisional dalam bentuk silo-silo dan keterlibatan orang-orang bisnis masih sedikit, sehingga pada saat terjadi perubahan proses bisnis membutuhkan waktu yang lebih lama dan usaha yang lebih besar. Aplikasi ini tidak terintegrasi dengan aplikasi akutansi di dealer dan aplikasi main dealer sehingga banyak terjadi pekerjaan untuk entry ulang transaksi untuk integrasi aplikasi. Arsitektur aplikasi saat ini adalah client-server dengan fat client sehinga setiap ada perubahan aplikasi harus di-install ke semua komputer client. Hal ini sangat menyulitkan staff TI karena aplikasi sering mengalami perubahan dan dealer-dealer terseber di wilayah yang luas. Pendekatan SOA akan digunakan untuk merancang arsitektur aplikasi dealer suku cadang, dimulai dengan memahami problem domain, menggali kebutuhan pengguna, menganalisa kesenjangan proses bisnis dan kebutuhan pengguna, service oriented analysis, service oriented design, pemilihan teknologi yang cocok kemudian analisa hasil perancangan aplikasi dengan arsitektur lama dan permasalahan yang dihadapi. Service Oriented Architecture (SOA) adalah gaya arsitektur yang memungkinkan untuk interaksi antara berbagai aplikasi dan tidak tergantung pada platform, bahasa pemrograman dan lokasi . Arsitektur SOA memiliki fitur utama adaptif, reuseable dan fleksibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan arsitektur dengan pendekatan SOA dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi yaitu aplikasi lebih mudah di rubah mengikuti proses bisnis, dapat diintegrasikan dengan aplikasi akutansi dealer dan aplikasi main dealer dan lebih mudah dalam meyebarkan (deploy) aplikasi. Teknologi yang saat ini paling cocok digunakan untuk hasil perancangan adalah web service. Kata kunci : Service-Oriented Architecture Suku Cadang x+108 halaman; 47 gambar; 2 tabel; 12 lampiran Daftar acuan 24 (1999-2007)