ABSTRAK Industri pasar modal penting peranannya bagi perekonomian Indonesia. Semula terdapat dua organisasi yang dipercaya untuk berperan sebagai penggerak pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Namun sejak akhir 2007, dilakukan penggabungan dua organisasi tersebut dengan harapan agar pasar modal Indonesia dapat mempersiapkan diri dan seluruh infrastruktur yang dimiliki untuk mampu bersaing dengan bursa-bursa lainnya di tingkat regional dan internasional. Mergernya kedua organisasi tersebut kemudian diikuti dengan munculnya kebutuhan untuk melakukan integrasi SI/TI. Proses integrasi SI/TI kedua organisasi tersebut memiliki berbagai potensi resiko dalam proses perubahannya, maka untuk mengurangi resiko kegagalan dari perubahan, dibutuhkan adanya suatu strategi yang dapat melancarkan proses perubahan yang dilakukan organisasi. Penelitian yang bertujuan untuk membuat strategi manajemen perubahan guna melancarkan proses integrasi SI/TI pada kasus merger dua organisasi ini dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang mengacu pada teori manajemen perubahan. Dengan memanfaatkan data yang diolah dari hasil wawancara, observasi dan kuesioner, dengan menggunakan alat bantu Cause- Effect Analysis dan kerangka PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi), dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) TI untuk menghasilkan strategi-strategi manajemen perubahan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rumusan strategi manajemen perubahan yang telah dikelompokkan berdasarkan model manajemen perubahan Lewin’s Three Step Model, serta mengikuti tahapan-tahapan pada Kotter’s Eight Stage Change Process. Kata kunci: Manajemen Perubahan, Merger, Integrasi SI/TI, Bursa Efek. 118+xi halaman; 34 gambar; 6 tabel; 1 lampiran Daftar acuan: 14 (1992-2008)