ABSTRAK
ABSTRAK
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku bisnis di
Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam
melakukan kegiatan bisnisnya. Pemanfaatan TI yang telah dilakukan adalah
implementasi e-Procurement dalam proses pengadaan barang/jasa. Implementasi
e-Procurement bertujuan untuk melakukan efisiensi biaya berupa penurunan biaya
operasional dan penurunan risiko terjadinya penyimpangan dalam pengadaan
barang/jasa.
Investasi yang dilakukan perlu dinilai kelayakannya dengan mengukur
keefektifan implementasi e-Procurement. Penelitian sebelumnya telah mengukur
keefektifan implementasi e-Procurement di instansi pemerintah dengan
menggunakan metode Information Productivity. Perbedaan karakteristik instansi
pemerintah dengan BUMN memerlukan penyesuaian dalam penerapan metode
Information Productivity dalam mengukur keefektifan implementasi e-
Procurement di BUMN. Pengukuran keefektifan dikombinasikan dengan
Pemodelan Proses Bisnis untuk menganalisa perubahan proses bisnis yang terjadi
dan mengidentifikasi manfaat yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks Information Productivity lebih
dari 80% dan menunjukkan kecenderungan meningkat. Analisis atas proses bisnis
menunjukkan bahwa e-Procurement dapat meningkatkan transparansi, sehingga
dapat mengurangi risiko terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan
barang/jasa di BUMN.
Kata Kunci : E-Procurement, Information Productivity, Pemodelan Proses
Bisnis, Keefektifan, Transparansi
iii
|