Manfaat bisnis Sistem Informasi (SI)/Teknologi Informasi (TI) dapat didefinisikan sebagai kontribusi SI/TI untuk memperbaiki kinerja organisasi. Selama bertahun-tahun, banyak peneliti dan praktisi berdebat mengenai nilai atau manfaat dari investasi SI/TI. Meskipun telah dilakukan investasi SI/TI yang besar selama bertahun-tahun, beberapa penelitian menyatakan bahwa investasi SI/TI menghasilkan manfaat yang tidak signifikan yang dikenal sebagai “paradoks produktivitas”. Paradoks tersebut kemudian digugurkan oleh penelitian lainnya yang melaporkan bahwa terdapat hubungan positif antara investasi SI/TI dengan kinerja organisasi. Dengan mengambil dampak positif dari investasi SI/TI, penelitian ini mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI yang dihasilkan dari implementasi berbagai proyek SI/TI di berbagai industri di Indonesia dengan menggunakan kumpulan dokumen sebagai sumber data utama. Setiap dokumen memuat laporan penilaian investasi proyek SI/TI di organisasi dengan menggunakan metodologi Information Economics. Fokus dari penelitian ini ada mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI menggunakan metode hermeneutika untuk menginterpretasikan arti dari isi dokumen. Dalam proses pengidentifikasian, SI/TI dilihat dari sudut pandang tool dan ensemble, yaitu bagaimana orang mengembangkan dan menggunakan SI/TI sebagai alat bantu untuk menghasilan nilai atau manfaat untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hasil dari penelitian ini disebut Kategori Manfaat Bisnis SI/TI Generik yang terdiri dari 13 (tiga belas) kategori dan 73 (tujuh puluh tiga) sub-kategori. Kategori dan subkategori ini dibandingkan dengan 190 (seratus sembilan puluh) sub-kategori dari 4 (empat) penelitian sebelumnya yang dilakukan berdasarkan kasus-kasus di negaranegara maju untuk mendapatkan manfaat yang unik untuk kasus di Indonesia. Ada 3 (tiga) manfaat bisnis SI/TI yang unik, yaitu “mengurangi biaya berlangganan”, “meningkatkan citra karena kepatuhan terhadap regulasi”, dan “meningkatkan citra karena menggunakan sistem bermerek”.