Penghitungan jumlah pengunjung yang akurat dan cepat dibutuhkan untuk memudahkan pengelola pusat keramaian. Penghitungan secara manual rentan akan kesalahan manusia. Salah satu metode yang dikembangkan untuk memecahkan masalah ini adalah menghitung jumlah pengunjung dengan mengenali wajah pengunjung. Kesulitan yang didapatkan adalah tidak selamanya wajah pengunjung dapat ditangkap oleh kamera dalam sudut yang tepat maupun proporsi yang tepat. Dikembangkan prototipe sistem yang memperbaiki kekurangan sistem sebelumnya Sistem Penghitung Pengunjung (SiPP), sistem baru ini dinamakan Sistem Penghitung Pengunjung secara Vertikal (SiPPV). Pada SiPP data yang dijadikan objek adalah wajah pengunjung, sedangkan pada SiPPV data yang dijadikan objek adalah citra kepala pengunjung tampak atas. Sistem ini menggunakan haar-like features dan boosting dalam proses pelatihan datanya. Seperti pendahulunya, SiPPV juga menggunakan Metode Jarak Euclidian untuk penelusuran atau tracking pengunjung. Pengambilan data vertikal untuk memperbaiki kelemahan sistem penghitung dari depan yang tidak dapat mengenali jika ada dua pengunjung yang berjalan beriringan, atau pengunjung menoleh ke arah lain selain ke kamera. SiPPV terbukti lebih baik dari SiPP dalam toleransi pengenalan pengunjung. Sistem ini dapat dikembangkan dengan database yang lebih luas yaitu berbagai jenis bentuk kepala pengunjung tampak atas dan juga untuk objek lainnya.metode yang dikembangkan untuk memecahkan masalah ini adalah menghitung jumlah pengunjung dengan mengenali wajah pengunjung. Kesulitan yang didapatkan adalah tidak selamanya wajah pengunjung dapat ditangkap oleh kamera dalam sudut yang tepat maupun proporsi yang tepat. Dikembangkan prototipe sistem yang memperbaiki kekurangan sistem sebelumnya Sistem Penghitung Pengunjung (SiPP), sistem baru ini dinamakan Sistem Penghitung Pengunjung secara Vertikal (SiPPV). Pada SiPP data yang dijadikan objek adalah wajah pengunjung, sedangkan pada SiPPV data yang dijadikan objek adalah citra kepala pengunjung tampak atas. Sistem ini menggunakan haar-like features dan boosting dalam proses pelatihan datanya. Seperti pendahulunya, SiPPV juga menggunakan Metode Jarak Euclidian untuk penelusuran atau tracking pengunjung. Pengambilan data vertikal untuk memperbaiki kelemahan sistem penghitung dari depan yang tidak dapat mengenali jika ada dua pengunjung yang berjalan beriringan, atau pengunjung menoleh ke arah lain selain ke kamera. SiPPV terbukti lebih baik dari SiPP dalam toleransi pengenalan pengunjung. Sistem ini dapat dikembangkan dengan database yang lebih luas yaitu berbagai jenis bentuk kepala pengunjung tampak atas dan juga untuk objek lainnya.