ABSTRAK
ABSTRAK
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) merupakan salah
satu pelaksana fungsi pertahanan yang memiliki tugas menyelenggarakan
pengelolaan sumber daya nasional sebagai potensi pertahanan guna dapat
ditransformasikan menjadi kekuatan komponen pertahanan dan unsur kekuatan
bangsa. Sumber daya nasional berupa nilai-nilai, sumber daya manusia, sumber
daya alam dan buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang sangat besar perlu
dikelola sebagai pertahanan terhadap ancaman militer ataupun non-militer. Untuk
dapat mengelola sumber daya nasional yang besar tersebut, dibutuhkan perangkat
sumber daya manusia, undang-undang dan peraturan, dan alat bantu teknologi.
Informasi adalah hal paling berharga yang dimiliki organisasi untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya. Informasi didapatkan dari berbagai instansi
atau departemen terkait di pusat maupun daerah dalam pemerintahan.
Pengembangan SI/TI pada Ditjen Pothan dianggap masih kurang optimal
penggunaan dan pemanfaatannya. Kesulitan untuk membangun ketersediaan data
dan tidak adanya hubungan data dengan instansi dan departemen terkait
menjadikan sistem yang ada menjadi kurang dapat dihandalkan. Berdasarkan
pengalaman tersebut perlu dikaji kembali rencana strategis SI/TI yang ada pada
Ditjen Pothan apakah sudah selaras dengan rencana strategis organisasi tersebut.
Penelitian ini bertujuan membuat suatu perencanaan strategis sistem informasi
yang sesuai dengan rencana strategis Ditjen Pothan yang dapat dijadikan panduan
dalam implementasi SI/TI.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dengan
metode studi kasus. Pengambilan data primer dilakukan menggunakan wawancara
dan pengambilan data sekunder didapatkan dari dokumen organisasi yang
berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan perbandingan metodologi
perencanaan strategis sistem informasi dan kajian terhadap beberapa penelitian
sejenis, maka ditetapkan metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah
versi Ward dan Peppard dengan menggunakan metode critical success factor
(CSF), analisis PEST dan analisis SWOT.
Hasil dari penelitian ini adalah strategi SI/TI yang terdiri dari Strategi
Sistem Informasi, Strategi Teknologi Informasi, dan Strategi Manajemen SI/TI.
Perbandingan antara portfolio aplikasi saat ini dan portfolio aplikasi yang
direncanakan untuk masa depan menghasilkan kesenjangan (gap) sehingga dapat
dilihat aplikasi mana yang harus dipertahankan, dioptimalkan, dihilangkan, dan
dikembangkan.
Kata kunci: Ditjen Pothan, Potensi Pertahanan, Perencanaan Strategis Sistem
Informasi, Ward dan Peppard
viii+110 Halaman; 12 Gambar; 26 Tabel; 11 Lampiran
|