Penelitian ini membahas tentang penilaian proses pengujian perangkat lunak menggunakan Software Testing Maturity Model (SW-TMM). Penilaian proses pengujian itu berupa penentuan level kematangan (maturity) yang terdiri dari lima level. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan pengujian perangkat lunak dan memberikan penilaian terhadap kegiatan tersebut. Data penelitian diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner online dan yang menjadi responden adalah karyawan perusahaan pengembang perangkat lunak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 96% perusahaan melakukan kegiatan bux fixing/debugging, alfa/beta testing, dan User Acceptence Test (UAT) terhadap perangkat lunak sebelum perangkat lunak tersebut dipasarkan. Selain itu, diketahui bahwa level tertinggi yang dapat dicapai oleh perusahaan adalah level 3. Dari 50 perusahaan, 88% berada pada level 1, 8% berada pada level 2, dan 4% berada pada level 3.