Tulisan ini diinspirasi oleh keyakinan tentang adanya krisi dalam disiplin ilmu sistem informasi (SI) pendapat ini muncul karena penelitian mengenai signifikasi peranan SI terhadap keberhasilan menjalankan bisnis atau organisasi sangat sedikit. Padahal SI dianggap sebagai salah satu komponen penunjang keberhasilan dalam menjalankan bisnis atau organisasi. Ini menyebabkan munculnya keyakinan terjadinya krisi keilmuan tersebut, (1,2,3). Penulis menelusuri berbagai hasil penelitian untuk tesis yang dilakukan oleh para mahasiswa program magister teknologi informasi Universitas Indonesia mengenai SI. dan hasilnya menunjukkan penelitian yang dominan adalah topik aspek manajemen pada SI, serta tentu saja aspek teknis Si itu sendiri. Padahal ada satu aspek yang tidak bisa diabaikan , yaitu aspek budaya pada SI, karena keberhasilan implementasi SI juga di tentukan oleh aspek budaya. Kemudian penulis menelusuri berbagai penelitian aspek budaya pada SI yang dimuat pada jurnal MIS Quarterly (ada 15 penelitian). Penulis menyimpulkan bahwa terdapat 4 kategori peelitian aspek budaya pada SI, yaitu (1) budaya sebagai input untuk desain dan rencana implemetasi, (2) budaya sebagai komponen penentu proses (process) desain dan rencana implementasi (3) budaya sebagai dampak (outcomes) dari implementasi SI, serta (4) budaya sebagai akselelator unutk pemenfaatan SI secara optimal pasca implementasi.