ABSTRAK
Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah, maka penyelenggaraan Teknologi dan Sistem Informasi Bank Bukopin diposisikan sebagai business solution yang mampu menjadi mitra bisnis dengan memberikan nilai tambah untuk memastikan kelancaran operasional. Dalam mewujudkan hal tersebut, Bank Bukopin menerapkan adanya kebijakan TI sejak tahun 2008. Masih terdapatnya masalah dalam penerapan kebijakan TI tersebut. Hal ini terlihat pada hasil observasi lapangan bahwa pihak pengguna layanan TI mengeluhkan adanya respon yang lebih lama terhadap permintaan suatu layanan atau penanganan insiden. Hal ini dikarenakan setiap operasional TI harus mengikuti prosedur yang ditetapkan pada kebijakan TI. Penerapan kebijakan TI tentunya memiliki tujuan untuk menjadikan keseluruhan operasional dan layanan TI dapat terdokumentasi dengan baik. Hal ini dapat terwujud jika personel yang terlibat telah siap dalam menerapkan kebijakan tersebut. Penilaian tingkat kesiapan penerapan kebijakan TI pada Bank Bukopin mengacu pada Net Readiness yang dikembangkan oleh Hartman dan Sifonis.
Hasil dari penilaian tingkat kesiapan penerapan kebijakan TI pada Bank Bukopin adalah Net Savvy. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan Bank Bukopin dalam menerapkan kebijakan TI diatas rata-rata untuk menunjang operasional perbankan.
|