ABSTRAK

Data merupakan urat nadi perusahaan. Pentingnya data ini disadari oleh Taspen. Tanpa data peserta Taspen tidak akan dapat beroperasi. Data juga menjadi obyek audit BPK dan mendapat status disclaimer pada laporan keuangan 2006 dan 2007 karena dianggap tidak akurat. Lemahnya kontrol penanganan data juga masih menjadi temuan pada audit BPK pada tahun 2009. Namun, meski sudah ada upaya untuk meningkatkan keakurasian data, hingga saat ini belum ada panduan maupun kajian mengenai penyebab integritas data yang lemah, apakah dari segi aplikasi, keamanan sistem, proses bisnis, ataupun manajemen perubahan yang kurang baik. Maka dari itu penelitian ini berfokus pada audit penerapan kontrol untuk memastikan integritas data dengan pendekatan COBIT 4.1 dan menggunakan panduan audit FISCAM yang dipublikasikan GAO. Ada enam kontrol yang menjadi fokus COBIT 4.1 yang mendukung manajemen integritas yaitu PO2, PO9, AI6, DS5, DS11, dan DS12. Sedangkan kontrol FISCAM terdiri dari kontrol aplikasi secara umum, proses bisnis, antarmuka, dan manajemen data. Pemetaan kontrol-kontrol kontrol COBIT 4.1 dan FISCAM menghasilkan output yang memuat kelemahan dan kontribusi tiap area kontrol. Tiap area kontrol yang masih lemah diberikan rekomendasi untuk meningkatkan manajemen integritas. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Taspen baru menerapkan 53 persen kontrol penerapan sistem informasi untuk memastikan integritas data. Area kontrol penerapan sistem informasi tersebut yang terlemah yaitu manajemen risiko (PO9), 69,7 persen belum diterapkan. Sebaliknya, kontrol yang telah sebagian besar diaplikasikan adalah manajemen perubahan (AI6) sebesar 67,9 persen. Dari total 117 rekomendasi untuk meningkatkan manajemen integritas pada area-area kontrol yang masih lemah, 47 item di antaranya diprioritaskan untuk mengatasi temuan audit BPK tahun 2009.