Routing adalah salah satu dari langkah penting dalam perancangan sirkuit VLSI, yaitu untuk menghubungkan terminal atau pin dari sinyal yang terletak pada permukaan sirkuit. Masalah yang timbul dalam routing adalah bagaomana merealisasikan hubungan terminal dari sinyal-sinyal di antara modul-modul yang ada dengan jumlah track yang minimal. Channel routing merupakan jenis routing yang sering digunakan, karena 1) efisiensi dan sederhana, 2) menjamin 100% semua sinyal akan terhubung, apabila batasannya tidak ada cycle pada data sinyal dan lebar track tidak ditentukan terlebih dahulu, 3) dapat digunakan pada gaya perancangan custom dan gate array. [Yoshi82] routing pada perancangan sirkuit VLSI sangat kompleks dan membutuhkan waktu proses yang lama. Untuk diperlukan batasan yang jelas dalam menentukan jenis routing yang dipilih dalam skripsi ini, Channel Raouting yang di pakai mempunyai batasan sebagai berikut: menggunakan dua layer, no dogleg, tipe manhattan, area routing hanya diantara barisan terminal sinyal atas dan bawah, titik terminal sinyal tidak dapat dipindah pindah, dan tidak terjadi konflik (cycle) pada data terminal. skripsi ini akan membandingkan unjuk kerja dari dua buah algoritma untuk channel routing, yaitu algoritme merging dan algoritme matching. Perbandingan ini meliputi jumlah terminal sinyal, waktu proses, dan jumlah track. Perbandingan tersebut dilakukan pada data acak dan data dari (Yoshi82, Kobay85, Pal93]