ABSTRAK

Fujitsu Indonesia sebagai salah satu software development center di Asia Pacific sangat berkepentingan dengan peningkatan kualitas aplikasi yang dihasilkan dalam rangka terus mendapatkan kepercayaaan customer yang ada di luar negeri. Masalah utama pengembang perangkat lunak yang merupakan cerminan dari rendahnya kualitas adalah BUG program yang dapat berakibat fatal pada bisnis sebuah organisasi berupa kerugian secara financial, dan berkurangnya kepercayaan pelanggan. Untuk lebih mengurangi jumlah BUG program selain melakukan proses program test (PT), integration test (IT,) system test (ST), Fujitsu Indonesia menerapkan, proses quality inspection terhadap fungsi-fungsi yang jumah BUG-nya melebihi atau dibawah quality standard matrix untuk dievaluasi guna meningkatkan kualitas. Proses quality inspection perlu diukur untuk mengetahui seberapa efektif dapat mengurangi BUG program, dan seberapa besar re-work dapat dikurangi dibandingkan dengan beban tambahan yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi manajemen Fujitsu Indonesia dan juga pengembang piranti lunak lainya.