PT. Uni-Charm Indonesia merupakan perusahaan PMA yang bergerak dalam bidang sanitary napkin di Indonesia. Dalam persaingan bisnis yang ketat dari kompetitor dan resiko kehilangan potensi bisnis yang ada, menjadikan peran serta teknologi informasi semakin meningkat untuk membantu tujuan objective perusahaan, yaitu menjadi perusahaan no.1 di Indonesia dan Asean dalam bidang sanitary napkins. Akan tetapi teknologi informasi yang ada juga rentan terhadap gangguan dan kerusakan dari dalam dan luar, baik bencana alam, human error, sabotase, dan epidemi penyakit. Untuk menghadapi gangguan dan kerusakan atas bencana yang mungkin terjadi maka diperlukan perlindungan dan keamanan bagi infrastruktur dan sistem layanan komputer perusahaan, agar operasional proses bisnis perusahaan dapat terus berjalan dengan baik. PT. Uni-Charm menggunakan sistem aplikasi GSS (Global Standard System) bagi aplikasi di departemen Accounting dan Finance, yang memiliki fungsi penting dalam organisasi, karena memiliki data-data penting keuangan perusahaan, baik utang-piutang distributor, market share, profit perusahaan, dan lain-lain. Dalam pembuatan backup data yang ada di PT. Uni-Charm Indonesia masih menggunakan backup sistem berupa tape backup atau disk backup. Hal ini tidak akan mencukupi kebutuhan untuk menjamin ketersediaan sistem apabila terjadi bencana atau kerusakan infrastruktur TI. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dibuat adanya perencanaan business continuity plan (BCP) yang belum diterapkan di PT. Uni-Charm Indonesia. Pendekatan kerangka kerja Business Continuity Plan (BCP) yang ada harus menggunakan pendekatan yang baik dan terencana, metodologi yang digunakan adalah NIST 800-34 dan NIST 800-30 untuk mengidentifikasi risiko yang ada, serta FIPS 199 untuk mengkategorikan tingkatan dampak dari suatu proses bisnis. Dengan adanya kerangka kerja, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menerapkan sistem backup yang lebih baik guna membantu kelancaran proses bisnis terus menerus dan menjadi bahan pengambilan keputusan bagi manajemen