ABSTRAK
Saat ini Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi suatu keharusan bagi perusahaan agar dapat memberikan keunggulan bersaing terhadap perusahaan kompetitor yang sejenis. Integrasi visi, misi, strategi bisnis dan sistem informasi akan dapat menjawab kebutuhan data dan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada semua tingkatan organsisasi. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia barang (hardware dan software) dan jasa (service) teknologi Telekomunikasi di Indonesia. Tata kelola Teknologi Informasi (TI) yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha untuk mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Dan untuk mencapai tata kelola TI yang baik dan efektif diperlukan adanya manajemen risiko TI yang terkelola dengan baik pula. Dengan banyaknya tantangan dan pesaing dalam kompetisi usaha saat ini, maka TI dituntut untuk selalu dapat beradaptasi dalam memenuhi tuntutan bisnis perusahaan. Oleh karena itu perlu disusun suatu proses manajemen risiko TI yang baik dan efektif agar tercipta tata kelola TI yang baik, sehingga TI dapat menjadi pendukung perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya dan menjadi pemenang kompetisi. Tetapi pada umumnya, sebaik apapun proses manajemen risiko TI yang diterapkan tidak akan berjalan dengan efektif tanpa didukung dengan proses komunikasi risiko yang baik. Setelah proses identifikasi dan analisa risiko dijalankan, maka hasil proses-proses tersebut harus dikomunikasikan kepada seluruh unit/divisi pada perusahaan tersebut. Sehingga risiko tersebut dapat diketahui dan dimengerti oleh setiap karyawan serta rencana tindakan mitigasi risiko dapat dilakukan dengan baik oleh setiap unit/divisi. Selain itu juga agar dapat menumbuhkan budaya sadar risiko (risk awareness) pada seluruh karyawan. Permasalahan komunikasi risiko inilah yang saat ini terjadi pada PT. XYZ dan diperlukan suatu rekomendasi/solusi untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dapat mencegah kerugian perusahaan.
|