ABSTRAK

Sekarang ini perusahaan atau organisasi semakin sadar bahwa aset tidak lagi tergantung hanya pada aset financial maupun aset fisik melainkan juga pada aset pengetahuan. Aset pengetahuan sudah menjadi aset yang penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Aset pengetahuan dapat berupa informasi, ide, pembelajaran, pemahaman, ingatan serta keterampilan teknis. Salah satu contoh perusahaan yang sangat tergantung pada aset pengetahuan adalah PT. Skyworx Indonenesia. Aset pengetahuan yang terdapat pada PT. Skyworx Indonesia seperti pengetahuan mengenai proses bisnis klien, pengetahuan mengenai strategi bisnis perusahaan, pengetahuan yang didapat dari workshop atau training dan keahlian indvidu belum dapat dioptimalkan dan dieksplorasi dengan baik. Masalah yang dihadapi adalah karena pengetahuan yang ada dalam perusahaan masih melekat pada individu dan bukan pada organisasi serta belum tersedianya sarana penyimpanan pengetahuan atau repositori. Sulitnya proses penyebaran dan penyampaian pengetahuan antar pegawai di dalam perusahaan karena kebanyakan proyek berada pada lokasi yang berbeda. Untuk itu pengelolaan aset pengetahuan menjadi sangat penting bagi perusahaan. Budaya saling berbagi pengetahuan belum terbentuk sehingga kompentesi masing-masing individu tidak dapat berkembang dan cenderung statis. Dalam penelitian ini menggunakan framework socialization, externalization, combination, internalization (seci) model dari Nonaka dan Takeuchi untuk menganalisis daur knowledge serta Tiwana sebagai acuan dalam perancangan arsitektur knowledge management system. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini berupa model knowledge management system yang didalamnya terdapat fungsi-fungsi seperti collaboration sites discussion, document management, upload content, searching tool dan workflow. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam knowledge management system didapat dari hasil analisis daur knowledge dengan melihat kegiatan perusahaan, proses knowledge management, daur knowledge management dan menentukan teknologi yang sesuai untuk mendukung kegiatan tersebut. Knowledge management system akan menjadi sarana penyimpanan pengetahuan dan sarana untuk berbagi pengetahuan. Pengetahuan yang bersifat tasit ditangkap dengan menciptakan berbagai forum diskusi dan pembuatan artikel. Sedangkan hasil dari pengetahuan yang telah eksplisit disimpan dalam knowledge repository berupa KMS, dengan menggunakan Alfresco sebagai knowledge management tool. Melalui Alfresco karyawan dapat mempelajari pengetahuan yang ada seperti pengetahuan mengenai keterampilan teknis dan menyebarkannya kepada karyawan lain. Saran yang dapat disampaikan yaitu melakukan evaluasi manfaat yang diperoleh setelah implementasi knowledge management system dan melakukan integrasi knowledge management system dengan sistem lain yang ada pada PT. Skyworx Indonesia.