ABSTRAK

Data merupakan bagian yang sangat vital dalam suatu perusahaan. Data sensitif yang jatuh ke pihak yang tidak tepat dan kemudian disalahgunakan akan berdampak buruk bukan hanya terhadap perusahaan tetapi juga kepada nasabah dan pelanggan perusahaan. Beberapa hal yang dapat terjadi akibat dari penyalahgunaan data ini adalah diambilnya pelanggan atau nasabah perusahaan, atau diketahuinya rahasia perusahaan oleh pesaing. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi daya saing bisnis dalam industri serta merusak prestise perusahaan yang berdampak pada tingginya tingkat kerugian yang akan ditanggung oleh sebuah perusahaan. Dengan mempertimbangkan pentingnya keamanan data perusahaan dan untuk mencegah terjadinya kebocoran data, Teknologi Informasi dapat digunakan dalam membantu memperkuat keamanan data-data perusahaan. Ada asumsi yang menyatakan bahwa sebuah industri yang berbasis perbankan sangat rentan dari ancaman resiko kebocoran data dibandingkan dengan industri lainnya. Selain hal tersebut industri berbasis perbankan kurang mengerti tentang cara memperkuat keamanan datanya khususnya usaha perbankan yang berskala micro (BPR /BKK). Pada tugas ini diulas mengenai resiko keamanan SI/TI yang tidak hanya dilihat dari sisi keamanan penggunaan bantuan teknologi SI/TI, tetapi juga dilihat dari sisi karyawan sebagai pengguna teknologi TI, karena bagaimanapun The Weakest Link in security is “People”. Selain hal tersebut juga memperhatikan proses-proses yang ada di dalam organisasi.