Perusahaan semakin menyadari peran penting teknologi informasi (TI) sebagai sarana yang memungkinkan berjalannya suatu bisnis. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan perlu meningkatkan layanan TI. Salah satu caranya adalah meningkatkan investasi TI. Menurut Nelson, manfaat investasi TI dapat berupa terhitung (tangible) dan tidak terhitung (intangible). Manfaat intangible biasanya muncul setelah implementasi dan hasilnya tidak nampak atau sulit dihitung. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam menghitung nilai manfaat dari investasi TI. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan tata kelola investasi di Bank XYZ berdasarkan kerangka Val IT 2.0 dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan pelaksanaannya. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan dari Vice President IT Planning, Assistant Vice President IT Planning, dan Senior Manager IT Planning Bank XYZ. Data dilengkapi dengan studi dokumen perusahaan untuk memverifikasi dan melengkapi data. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pemetaan praktik tata kelola investasi TI telah berhasil dilakukan meskipun belum semua proses dilakukan seperti proses-proses di Val IT. Dengan mengetahui hal tersebut, Bank XYZ diharapkan dapat meningkatkan praktik tata kelola investasi TI sehingga nilai manfaat dapat dihasilkan dengan lebih maksimal.