ABSTRAK

Indonesia memiliki potensi terhadap bencana alam terutama tsunami dan gempa bumi. Hal ini disebabkan Indonesia berada pada 3 lempeng bumi yaitu lempeng mediterania, lempeng pasifik dan lempeng australia, sehingga mekanisme sistem peringatan dini bencana mutlak diperlukan. Sistem peringatan dini benana terdapat di beberapa standar televisi di dunia yaitu ISDB dan DMB, ke dua standar siaran tersebut berhasil menerapkan standar dan arsitektur aliran pesan. Sementara itu, pada DVB, sistem peringatan dini bencana menjadi field opsional dalam Service Information yang diberi nama Annoucement Service. Akan tetapi, dalam masa transisi televisi digital di Indonesia, Indonesia memerlukan mekanisme peringatan dini yang dapat melingkupi seluruh wilayah Indonesia dengan beberapa kriteria khusus Indonesia. Dengan membandingkan standar peringatan dini bencana pada beberapa standar televisi digital serta dengan melihat kebutuhan dasar sistem peringatan dini di Indonesia, tesis ini mengajukan standar sistem peringatan dini bencana yang terdiri dari arsitektur aliran pesan serta standar transmitter dan receiver. Standard ini diajukan untuk Indonesai dalam masa migrasi ke televisi digital. Thesis ini juga membuat prototype dan skenario implementasi standar yang terdiri dari server bencana, server multipleks, dan set-top-box yang dilengkapi alert system.