ABSTRAK

Pergantian suatu sistem informasi pada perusahaan dapat meningkatkan atau bahkan menghambat aktivitas perusahaan. Kunci awal dari suksesnya pergantian sistem lama menjadi sistem baru adalah penerimaan dari sistem itu sendiri. Penerimaan sistem berbeda dalam lingkungan mandatory use dan voluntary use. Dalam lingkungan yang bersifat mandatory use, komitmen dan antusias pengguna menjadi ukuran atau simbol penerimaan user untuk mengadopsi sistem. Penelitian ini mengkaji penerimaan sistem pengelolaan layanan purna jual di PT. Panasonic Gobel Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem serta menganalisis hubungan kausal antar faktor. Model yang diusulkan melalui penelitian ini terdiri dari variabel information quality, system quality, information satisfaction, system satisfaction, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition dan symbolic adoption. Symbolic adoption adalah mental acceptance seseorang terhadap suatu inovasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling. Data yang didapatkan diproses menggunakan software Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel performance expectancy, social Influence dan facilitating condition adalah faktor yang secara langsung mempengaruhi symbolic adoption, sedangkan variabel effort expectancy tidak memiliki pengaruh terhadap symbolic adoption. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa variabel information quality berpengaruh terhadap information satisfaction, system quality berpengaruh terhadap system satisfaction, dan system satisfaction berpengaruh terhadap information satisfaction. Dalam penelitian ini, information satisfaction juga diketahui memiliki pengaruh terhadap performance expectancy.