ABSTRAK

Penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang semakin meluas akan meningkatkan kualitas penyediaan layanan PT Bank XYZ yang berarti peningkatan kepuasan nasabah apabila dikelola secara sistematik dengan kaidah-kaidah pengelolaan yang menjadi industry best practice, tetapi perluasan penggunaan TI juga berpotensi meningkatkan risiko operasional Bank XYZ jika tidak dikelola dan dikendalikan dengan baik. Selain memerlukan kerangka kerja tata kelola yang baik, penyelenggaraan TI juga harus mengindentifikasi potensi risiko yang dapat muncul dan mengantisipasinya secara komprehensif, baik risiko yang terkait dengan investasi/pengadaan fasilitas TI, maupun risiko penggunaan TI dalam menunjang kegiatan operasional Bank XYZ. Sebagai institusi jasa keuangan, dalam menjalankan proses bisnis Bank XYZ memiliki inherent risk baik berupa risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional yang secara definitif dan berkesinambungan harus selalu diidentifikasi, diukur, dikendalikan serta di dilakukan pemantauan agar tidak menimbulkan kerugian dan berdampak secara luas bagi masyarakat yang memanfaatkan jasa dan layanannya. Supervisor nasional dalam hal ini Bank Indonesia menetapkan pola manajemen risiko yang komprehensif dengan menata struktur permodalan bank untuk mengatasi potensi risiko yang akan ditimbulkan dalam menjalankan proses bisnis. Sebagai Bagian dalam Manajemen Risiko Operasional, Bank XYZ telah memiliki kebijakan dan menerapkan Manajemen Risiko Penggunaan TI yang mengacu pada PBI no 9/15/PBI/2007 serta ISO 27001 :2005 tentang Information Security Management System sebagai upaya untuk meminimalkan dampak terhadap bisnis atas setiap risiko yang melekat dalam aktivitas penggunaan TI, namun pola manajemen risiko TI Bank XYZ tidak langsung dikaitkan dengan pola pencadangan modal bank sehingga Manajemen Bank XYZ tidak dapat mengantisipasi potensi expected loss dari aktivitas penggunaan TI. Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan analisa pengaruh penerapan Manajemen Risiko TI terhadap alokasi beban modal yang harus ditanggung oleh Bank XYZ untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan oleh risiko dalam penggunaan TI dengan pendekatan pengukuran Pendekatan Indikator Dasar Basel II Operational Risk Capital Charge Framework sebagai alat ukur manajemen PT Bank XYZ untuk mengetahui tingkat risiko TI dan pengaruh dalam beban modal yang secara khusus tentunya mempengaruhi strategi bisnis dalam pengelolaan finansial perusahaan