ABSTRAK

Salah satu bagian pelaksanaan tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam meningkatkan layanan pemerintah kepada masyarakat adalah dengan memanfaatkan sistem Indonesia National Single Window (INSW). Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM menggunakan sistem INSW sebagai proses data secara elektronik untuk pengawasan peredaran produk pangan yang masuk dan keluar dari wilayah Republik Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berpengaruh serta hubungan antara faktor yang berpengaruh dalam pemanfaatan sistem INSW. Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian akan dijadikan rekomendasi pengembangan sumber daya dalam menjawab tantangan yang dihadapi pada penggunaan sistem INSW. Model penelitian merupakan model yang dikembangkan berdasarkan model kesuksesan informasi (IS Succes Model) DeLone and McLean tahun 2003. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dan proses pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan model persamaan struktural (structural equation modeling) menggunakan program Analysis Moment of Structure (AMOS 18). Berdasarkan analisis penelitian diketahui bahwa faktor yang berpengaruh adalah Kualitas Informasi, Budaya Organisas, Kepuasan Pengguna dan Manfaat. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna sistem Indonesia national single window pada Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diberikan oleh sistem, serta budaya organisasi yang dilakukan oleh BPOM dalam memberikan manfaat pelayanan pada masyarakat.