Minimnya keselarasan antara strategi bisnis dengan TI/keselarasan strategis diyakini menjadi penyebab utama mengapa beberapa investasi TI yang dilakukan gagal memberikan nilai bisnis yang sebanding. Diantara sejumlah faktor yang mempengaruhi kematangan keselarasan strategis, budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang jarang dipelajari pada literatur sebelumnya. Untuk itu, penelitian ini berfokus untuk menentukan dominasi dimensi kultural dengan menggunakan framework GLOBE, mengetahui perspektif keselarasan strategis berdasarkan teori Henderson dan Venkatraman, mengukur tingkat kematangan keselarasan strategis berdasarkan framework SAMM yang diajukan oleh Luftman serta mengidentifikasi pengaruh budaya organisasi terhadap kematangan keselarasan strategis. Bertempat di PT. Taspen (Persero), penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion yang didukung dengan studi dokumen dan observasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut didominasi oleh kultur humane orientation dan memiliki tingkat kematangan keselarasan strategis sebesar 3.50 dari skala 5.00. Selain itu juga ditemukan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap kematangan keselarasan strategis perusahaan tersebut.