Knowledge Management System (KMS) pada masa sekarang ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi perusahaan. KMS membantu perusahaan dalam menyimpan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan-karyawannya untuk menghadapi turnover karyawan, memberikan competitive advantage, dan meningkatkan efektivitas kegiatan operasional dalam perusahaan. Akan tetapi, ketika melakukan implementasi KMS diperlukan sebuah strategi manajemen perubahan untuk mempersiapkan sumber daya perusahaan hingga mencapai keberhasilan dalam proses perubahan tersebut. Kesiapan sumber daya tersebut terutama terkait dengan pengguna dari KMS tersebut, yaitu karyawan. Terkait hal tersebut, penelitian dilakukan untuk membuat strategi manajemen perubahan untuk mendukung implementasi KMS yang dilakukan di TelkomVision. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja system thinking, Lewin’s Three Step Model untuk pemetaan terhadap tahap-tahap perubahan, dan AHP untuk prioritisasi. Pengumpulan data-data dilakukan melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner kepada sejumlah 71 karyawan TelkomVision dimana kuisioner tersebut menggunakan konsep penerimaan teknologi untuk melihat resistensi karyawan terhadap KMS. Strategi manajemen perubahan yang dihasilkan merupakan hasil analisa kesenjangan antara keadaan perusahaan saat ini dan keadaan eksternal perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini menghasilkan 12 strategi manajemen perubahan yang terbagi ke dalam tiga tahap dalam Lewin’s Three Step Model dan sudah terprioritisasi. Terkait dengan penerimaan terhadap teknologi, sejumlah 71 karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian ini menyatakan kesetujuan untuk menggunakan KMS yang merupakan kekuatan perusahaan untuk mencapai keberhasilan dalam mengimplementasi KMS.
|
|