Banyak fakta dari berbagai penelitian yang mengemukakan bahwa pengembangan perangkat lunak cenderung hanya memperhatikan aspek fungsionalitas dan kurang memperhatikan human-centeredness. Padahal, human-centeredness berkaitan dengan produktiftas end-user dan berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sistem serta kesuksesan bisnis. Penelitian ini merupakan penelitian bertipe studi kasus yang dilakukan di Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom UI) untuk mengukur tingkat kematangan human centeredness Pusilkom UI dengan menggunakan skala kematangan Usability Maturity Model (UMM): Human-Centeredness Scale. Selain itu penelitian ini juga menginvestigasi gambaran kesadaran para praktisi pengembang perangkat lunak mengenai HCI, isu dan kendala yang dihadapi praktisi tersebut dalam penerapan HCI, dan interaksi yang dilakukan praktisi pengembang perangkat lunak dengan praktisi HCI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pusilkom UI sudah mulai memasuki tingkat kematangan pada Level E: Institutionalized. Pada penelitian ini ditemukan bahwa para praktisi pengembang perangkat lunak di Pusilkom UI memiliki kesadaran yang tinggi terhadap HCI dan melakukan frekuensi interaksi yang sering dengan praktisi HCI. Sedangkan isu dan kendala yang paling banyak dihadapi oleh para pengembang perangkat lunak adalah kesulitan dalam memahami keinginan user dan kurangnya pengetahuan mengenai HCI.