ABSTRAK

Keselarasan antara strategi teknologi informasi dengan strategi organisasi diperlukan agar keunggulan kinerja suatu organisasi dapat dicapai. Walaupun penggunaan teknologi informasi di Kementerian Agama semakin berkembang, akan tetapi pemanfaatan teknologi informasi di Kementerian Agama belum efektif. Hal ini bisa terlihat antara lain dari belum tersedianya sistem manajemen informasi terintegrasi yang dapat mendukung tugas-tugas organisasi dan kebutuhan data keagamaan yang seringkali tidak dapat dipenuhi atau tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Kurang selarasnya strategi teknologi informasi dengan strategi organisasi dapat mengakibatkan terhambatnya upaya penguatan tata kelola kepemerintahan karena teknologi informasi belum dimanfaatkan secara optimal dan kurang mendukung strategi organisasi. Berdasarkan permasalahan di atas, untuk mengetahui keselarasan TI dengan strategi organisasi maka digunakan pendekatan dengan model Luftman. Dengan rumusan masalah “Sejauh mana tingkat kemapanan keselarasan strategi teknologi informasi dengan strategi organisasi Kementerian Agama?” Langkah-langkah yang dilakukan antara lain adalah identifikasi masalah yang dilanjutkan dengan pengumpulan data serta menganalisa kebutuhan bisnis dan informasi organisasi. Langkah selanjutnya adalah pembuatan dan penyebaran kuesioner. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tingkat kemapanan dengan model Luftman berdasarkan enam kriteria yaitu komunikasi, pengukuran kompetensi/nilai, tatakelola, kerjasama, ruang lingkup dan arsitektur, dan keterampilan. Pembobotan akan dilakukan dengan skala Likert 1-5. Langkah selanjutnya adalah proses perbaikan tingkat kemapanan keselarasan strategi TI dan organisasi dengan rekomendasi berdasarkan tingkat kemapanan selanjutnya dan COBIT. Dari hasil analisis, tingkat kemapanan keselarasan strategi Teknologi Informasi dengan strategi organisasi Kementerian Agama berada di tingkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa keselarasan strategi sudah mulai diperhatikan Kementerian Agama. Walaupun perhatian yang diberikan terhadap TI kurang maksimal, namun potensi untuk peningkatan tingkat kemapanan keselarasan strategi sudah terlihat. Rekomendasi yang utama diberikan berdasarkan hasil analisis untuk peningkatan keselarasan strategi teknologi informasi dan strategi organisasi adalah pembuatan IT master plan. IT master plan merupakan turunan dari strategi organisasi. Sedangkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kemenag berpedoman pada strategi organisasi. Maka dengan adanya IT master plan, tingkat keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi akan meningkat.