ABSTRAK

Isu mengenai keselarasan strategis antara SI/TI dan bisnis semakin menjadi perhatian bagi organisasi-organisasi yang memanfaatkan SI/TI untuk mendukung strategi organisasinya, tak terkecuali organisasi yang bergerak di bidang pendidikan seperti Universitas XYZ. Keselarasan strategis yang baik akan membawa suatu organisasi untuk dapat merealisasikan potensi sesungguhnya dari seluruh investasi SI/TI-nya. Isu keselarasan strategis juga terdapat pada Universitas XYZ. Ada indikasi bahwa terjadi ketidakselarasan antara TI dengan bisnis pada Universitas XYZ. Hal ini dibuktikan oleh dokumen IT blueprint Universitas XYZ yang secara jelas mengatakan bahwa TI belum dapat memenuhi kebutuhan manajemen bisnis. Hal ini juga diperkuat dengan hasil kajian tata kelola TI Universitas XYZ dengan COBIT 3.0, dimana hasil penilaiannya cukup rendah dan tidak mencapai target minimum. Ditemukan juga perbedaan persepsi mengenai peran TI oleh unit TI sendiri dengan pihak manajemen senior. Pengkajian tingkat kematangan keselarasan TI dengan bisnis akan menggunakan model keselarasan Strategic Alignment Model (SAM) dan model keselarasan Luftman. Analisis dengan model SAM dilakukan untuk mengkaji keselarasan antar domain strategi bisnis, strategi TI, infrastruktur organisasi, dan infrastruktur TI. Analisis dengan model Luftman dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan bisnis dengan TI di Universitas XYZ. Model ini telah mengidentifikasikan bahwa ada enam kriteria yang mempengaruhi keselarasan strategis TI dengan bisnis. Penelitian ini akan dimulai dengan tahapan pengumpulan data mengenai strategi bisnis dan TI, serta organisasi dan infrastruktur TI dan bisnis. Selanjutnya akan diperoleh perspektif keselarasan bisnis dengan TI Universitas XYZ. Selanjutnya akan dilakukan survei, dengan kuesioner diadaptasi dari model keselarasan Luftman. Hasil kuesioner akan diproses melalui statistik deskriptif, sehingga menghasilkan nilai kematangan keselarasan TI dengan bisnis pada Universitas XYZ. Selanjutnya adalah menyusun saran pengembangan untuk setiap kriteria mencapai tingkat kematangan selanjutnya.