Topik keselarasan strategi antara bisnis dan TI masih menjadi pusat perhatian di kalangan eksekutif. Hal ini disebabkan tingkat keselarasan strategi suatu perusahaan dapat membantu perusahaan dalam mencapai competitive advantage. PT Aplikanusa Lintasarta yang telah menjadikan TI sebagai enabler bisnis perusahaannya, merasa perlu mengetahui tingkat kematangan keselarasan strategi yang ada di perusahaannya untuk mencapai competitive advantage di pasar bisnisnya. Skripsi ini membahas mengenai analisis keselarasan strategi di PT Aplikanusa Lintasarta yang mengacu pada model keselarasan strategi yang dikembangkan oleh Luftman dengan dikombinasikan oleh pemberian bobot relatif untuk setiap variabel yang ada pada setiap kriteria penilaian pada pengukurannya. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat keselarasan strategi antara TI dan bisnis di PT Aplikanusa Lintasarta berada pada tingkat 3, yaitu established focused process. Dalam upaya meningkatkan keselarasan bisnis dan TI ke tingkatan ke-4 (managed process), diperlukan beberapa perubahan strategi yang meliputi peningkatan efektifitas komunikasi informal di dalam hubungan kerja antar karyawan, adanya sharing knowledge untuk meningkatkan pemahaman bisnis terhadap TI dan pemahaman TI terhadap bisnis, perencanaan strategi TI yang melibatkan divisi non-TI, dan sponsor pengembangan TI yang tidak hanya berasal dari divisi TI saja, melainkan juga divisi non-TI.