ABSTRAK Sebagai salah satu penghasil semen terbesar di Indonesia, PT ITP banyak melakukan akuisisi, baik forward acquisition maupun backward acquisition untuk memperkuat posisinya di pasar. Akuisisi tersebut menimbulkan adanya konsekuensi untuk mengintegrasikan seluruh jaringan komputer yang ada. Tugas tersebut bertambah berat dengan adanya akusisi PT ITP sendiri oleh HeidelbergCement, yang kini menguasai sebagian besar saham perusahaan tersebut. Keadaan tersebut menimbulkan masalah baik teknis maupun managerial, yang pada akhirnya menyebabkan turunnya availability jaringan komputer. Masalah di atas menarik perhatian penulis untuk melakukan audit terhadap availability pada jaringan komputer di PT ITP, sehingga pada akhirnya akan memberikan gambaran tingkat availability yang ada, dan dapat memberikan rekomendasi terhadap masalah yang ada, baik teknis maupun managerial, sehingga tingkat availability pada jaringan dapat ditingkatkan.