Perkembangan paradigma komputasi terdistribusi menggunakan teknologi mobile agent saat ini telah mampu menghasilkan perangkat lunak yang lebih handal dan fleksibel di bidang perdagangan elektronis, temu kembali informasi, maupun manajemen jaringan. Karakteristik mobile agent yang otonom adaptif terhadap lingkungan komputasi, dan mempunyai kemampuan berkomunikasi secara asinkron antar entitas agent dapat mengatasi permasalahan-permasalahan seperti mahalnya biaya penggunaan saluran jaringan untuk proses komputasi secara sinkron serta tingginya latensi antara klien dan server yang dapat mengurangi efisiensi komputasi. Perangkat lunak manajemen jaringan yang telah diguanakan secara luas saat ini sebagian besar menggunakan paradigma komputasi client-server berbasis protokol standar SNMP. Dengan semakin bertambahnya jumlah node yang tersebar dalam jaringan WAN, pada kondisi tertentu metode ini akan menyebabkan terbuangnya bandwidth oleh paket-paket dari SNMP sehingga mengurangi kinerja jaringan secara keseluruhan. Model manajemen jaringan menggunakan mobile agent mencoba mengatasi permasalahan ini dengan konsep komputasi asinkron secara sekuensial atau paralel serta memanfaatkan kecepatan komputasi yang dilakukan dalam suatu host yang sama. Implementasi model aplikasi manajemen jaringan menggunakan mobile agent dalam laporan ini menggunakan kerangka kerja Java aglet dengan tetap memanfaatkan protokol SNMP sehingga model ini diharapkan lebih freksibel dan tidak tergantung kepada sistem operasi tertentu serta tidak menunutut perubahan infrastruktur sistem manajemen jaringan yang sudah terpasang. Hasil perbandingan antara model client-server dan mobile agent dilihat dari segi response-time dan pemakaian handwidth menunjukkan bahwa pada kasus-kasus tertentu aktivitas manajemen jaringan menggunakan mobile agent akan lebih efisien dibandingkan dengan model client-server
|
|