ABSTRAK

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) adalah instansi pemerintah yang mempunyai fungsi dan tugas melakukan kontrol dan pengawasan terhadap lalu lintas barang impor ekspor di Indonesia. Adanya kecenderungan liberalisasi dan globalisasi perdangangan khususnya dalam menghadapi AFTA, DJBC senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik, cepat dan efisien kepada industri, perdagangan dan masyarakat usaha yang membutuhkan pelayanan tersebut, DJBC menerapkan sistem Electronic Data Interchange (EDI) sejak bulan April 1997. Tesis ini memfokuskan pada pengukuran nilai ekonomis dari implementasi EDI Kepabeanan menggunakan metodologi Information Economics (IE). Dengan metodologi IE, nilai ekonomis dari investasi SI dapat dievaluasi baik melalui pendekatan financial seperti Return on Investment (ROI), Net Present Value (NPV) dan Playback Period, maupun pendekatan non financial seperti penilaian domain bisnis dan teknologi. Dari kedua pedekatan tersebut diharapkan bisa memberikan gambaran lebih baik dari investasi SI. Perhitungan ROI dilakukan tidak saja berdasarkan Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA), tetapi juga berdasarkan pada analisis dampak ekonomis Vlue Lingking, Value Acceleration dan Value Restructuring melalui penghitungan intangible benefit seperti peningkatan akurasi data, percepatan proses pelayanan, peningkatan kinerja pegawai, dan sebagainya. Dengan TCBA diperoleh ROI pada implementasi Sistem EDI Kepabeanan Impor sebesar -480%, setelah diterapkannya IE melalui analisis dampak ekonomis VL, VA, VR terjadi peningkatan ROI menjadi sebesar 621% serta melalui penilaian korporat memberikan skor proyek sebesar 70,1. Setelah penghitungan NPV angka ROI menjadi 330%, dan menghasilkan Playback Period sebesar 0,30 tahun.